Respon Frekuensi adalah sebuah representasidari respon
sistem terhadap input sinusoidalpada frekuensi yang bervariasi. Output dari
sistem linear terhadap inputsinusoisal mempunyai frekuensi yang samatetapi
berbeda dalam hal magnitude dan phasa-nya. Frequency response di defenisikan
sebagaiperbedaan magnitude dan phasa antara inputdan output sinus.
2.1Frekuensi masukan
Metode
respon frekuensi dari suatu sistem analisis dan disain telah digunakan secara
luas dalam praktek.
Keuntungan-keuntungan
frekuensi masukan:
Data
respon frekuensi lebih mudah diperoleh secara eksperimen
Metode
respon frekuensi dapat digunakan jika suatu model mengenai plant dan aktuator
sukar diperoleh
Metode
respon frekuensi dapat digunakan untuk sistem-sistem dengan penunda waktu
(time-delays)
Kompensator
dapat lebih sederhana didisain dan dapat didisain jika hanya terdapat data
eksperimen mengenai system
Metode
respon frekuensi dapat digunakan untuk menentukan keadaan-keadaan spesifik
(properties), seperti keberadaan siklus pembatas dan stabilitas yang berkenaan
dengan sistem-sistem non-linier.
2.3Frekuensi Keluaran
Jika
kita menggambarkan respon sinusoidal KG(jω)H(jω) di bidang kompleks kita akan
menghasilkan sebuah diagram respon frekuensi polar yang akan kita sebut diagram
respon frekuensi lup terbuka atau diagram Nyquist. Suatu representasi
alternatif untuk menggambarkan besaran 20 log10 M (dalam desibel) dan fase
(dalam derajat) terhadap log frekuensi sudut w. Representasi ini dikenal sebagai
Bode plot.
Metode RC coupling menggunakan konfigurasi rangkaian RC
untuk menghubungkan output penguat dengan input penguat berikutnya.Pada
rangkaian diatas metode RC coupling ditunjukan oleh konfigurasi R1,C1 dan R2.
Fungsi R1 sebagai beban untuk penguat pertama. C1 berfungsi untuk menahan
tegangan DC dari penguat pertama dan untuk melewatkan sinyal AC dari penguat
pertama ke penguat berikutnya. R2 berfungsi sebagai penentu impedansi input pada
penguat kedua. Konfiguarasi ini dapat mengisolasi bias tegangan DC antar
penguat sehingga tidak saling mempengaruhi. Metode RC coupling ini merupakan
solusi dari masalah yang timbul dari direct coupling. metode RC coupling ini
perlu diperhatikan penentuan nilai C yang digunakan karena nilai reaktansi akan
mempengaruhi faktor pelemahan sinyal dan distorsi sinyal bila tidak tepat
nilainya.
Umpan balik positif terjadi hanya jika
tegangan makan kembali di fase dengan sinyal input asli.Kondisi ini dapat dicapai
dengan dua cara:
1.Wien Bridge Oscillator-360 ° atau 0 ° fasa pergeseran
oleh amplifier dan 0 ° atau 360 ° fase pergeseran oleh rangkaian umpan balik
Salah satu cara mendapatkan pergeseran fasa dari 360 º adalah dengan
menggunakan dua tahap amplifier, setiap pergeseran fasa pemberian 180 º, atau
menggunakan noninverting penguat menggunakan Op Amp. Dalam hal ini, sinyal
masukantidak menghasilkan pergeseran fasa lebih lanjut. Ini adalah prinsip
dasar dari sebuah osilator jembatan
Wien.
2.Phase Shift RC Oscillator- 180 ° fasa pergeseran oleh
amplifier dan tambahan pergeseran 180 ° fasa olehrangkaian umpan balik sini
kita bisa mengambil bagian dari output dan menyebarkannya melalui jaringan
pergeseran fasa (sirkuit Komentar) memberikan tambahan pergeseran fasa180 º.
Jadi, kita mendapatkan pergeseran fasa total 180 º + 180 º = 360 º sebagai
sinyal melewati penguat dan jaringan pergeseran fasa. Ini adalah prinsip dasar
osilator pergeseran fasa RC.
1.3Karakteristik Penguat RC
Dalam suatu kaskade penguat-penguat,
tegangan sinyal keluaran dari tingkat berikutnya dengan satu
rangkaian, yang dinamakan rangkaian penggandeng (kopling). Rangkaian ini
menggandeng sinyal AC dari keluaran tingkat pertama kemasukan dari tingkat
berikutnya dan tidak menggandengkan tegangan DC dari tingkat pertama dengan
masukan pada tingkat berikutnya. Untuk penguatan tegangan frekuensi audio,
gandengan antar tingkat ini dilaksanakan oleh suatu rangkaian RC atau dengan
suatu transformator (trafo).
Suatu penguat
bertingkat yang gandengan antar tingkatnya diberikan oleh suatu rangkaian RC
dinamakan penguat gandeng RC. Suatu penguat transistor ragam CE di gandeng RC
dua tingkat. Susunan kaskade dari tingkat transistor-emiter umum (CE) dapat
dilihat gambar berikut:
Perubahan perolehan
penguat menurut frekuensi dinamakan karakteristik tanggapan frekuensi dari
penguat. Untuk penguat gandengan RCkarakteristiknya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.Batas frekuensi dimana perolehan penguat
kira-kira tetap dan dinamakan daerah frekuensi tengah,
2.Daerah frekuensi, dibawah batas
frekuensi tengah, dimana perolehan turn dengan berkurangnya frekuensi dan
dinamakan daerah frekuensi rendah,
3.Batas frekuensi, diatas batas frekuensi
tengah, dimana perolehan turun dengan naiknya frekuensi dan dinamakan daerah
frekuensi tinggi dari penguat.
Dalam karakteristik
tanggapan dari penguat dapat didefenisikan dua frekuensi, yang dinamakan
frekuensi-frekuensi setengah daya. Dinamakan demikian karena perolehan daya
dari penguat pada frekuensi ini sama dengan setengah harga frekuensi tengah.