ENERGI
DAN DAYA LISTRIK
A.
Pengertian Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan
listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Sumber-sumber listrik seperti baterai
yang dihasilkan oleh perubahan energi kimia dihasilkan energi listrik dan ada
energi mekanik menjadi energi listrik, bahkan energi panas (kalor) menjadi
energi listrik. Energi listrik dapat diubah
menjadi bentuk lain, misalnya:
1)
Energi
listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor
listrik.
2)
Energi
listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
3)
Energi
listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
4)
Energi
listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa
penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain).
Jika arus listrik mengalir pada suatu
penghantar yang berhambatan R, maka sumber arus akan mengeluarkan energi pada
penghantar yang bergantung pada:
1)
Beda
potensial pada ujung-ujung penghantar (V).
2) Kuat arus yang mengalir pada penghantar
(i).
3)
Waktu
atau lamanya arus mengalir (t).
Untuk mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh
suatu alat listrik, maka dapat dipahami konsep berikut;
Pada rangkaian tertutup seperti gambar di atas, arus listrik
I mengalir melalui hambatan R. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke
potensial yang lebih rendah. Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakn
muatan listrik yang melalui rangkaian tersebut. Besarnya muatan listrik yang
mengalir pada rangkaian adalah Q = I . t
Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh
mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi
listrik yang diberikan oleh suatu sumber dc bertegangan V (Volt) yang mencatu
arus I (ampere) selama selang waktu t (sekon) dinyatakan oleh,
W = V l
t Karena V
= I R
Atau :
Maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :
W = I2 R t
Atau
Dengan W adalah energi listrik dalam
Joule (J).
Energi listrik
W dapat dirubah menjadi energi kalor Q dari sebuah pemanas air listrik. Jika
efisiensi alat dianggap 100%, maka berlaku hubungan.
Jika efisiensi elemen pemanas tidak
100% maka berlaku
Dari persamaan di atas dapat ditulis bahwa : “ Energi listrik yang
timbul dalam suatu hambatan yang dialiri arus berbanding lurus dengan hambatan
tahan dan berbanding lurus pula dengan waktu pengaliran arus itu dan berbanding
lurus dengan kuat arus pangkat dua. ”
Contoh soal :
Sebuah bola lampu dengan spesifikasi 100 W ; 220 V dipasang pada
beda potensial 110 V dinyalakan selama 10 menit. Hitung energi listrik yang
terpakai pada lampu tersebut ! Dan berapa kalori panas yang timbul pada lampu
tersebut ! ( 1 joule = 0,24 kalori )
Penyelesaian
:
Diketahui : V1 =
220 volt
P1 = 100 watt
V2 = 110 volt
T =
10 menit
Hambatan lampu dianggap konstan,
Ditanya
: P =…….…?
W =…….…?
Jawab :
maka
= ( 0,5 )² x 100
= 0,25 x 100
= 25 watt
W = P . t
= 25 . (10.60)
=15.000
= 15 x 10³ joule
W = 0,24 x 15 x
10³= 3,6 x 10³ joule
Tidak ada komentar:
Posting Komentar